D.I. Yogyakarta Sabet Emas di PON XIX, Tuan Rumah Jabar Berhak Atas Perak


Gelaran PON ke XIX 2016 di Jawabarat, menyajikan cabor balap motor yang diikuti oleh seluruh Provinsi di Indonesia. Cabor Balap Motor di bagi menjadi 4 kategori yaitu Bebek 125 cc Perorarangan dan Beregu dan bebek 150cc Perorangan dan Beregu. Race dimulai hari ini tanggal 25 September 2016 di sirkit Bukit Pesuar tsikmalaya sebagai otoritas Venue. Hari ini hasil lomba baru mempertarungkan kategori 125cc beregu dengan  memakai Honda Blade.  Tim tuan rumah A dan B langsung  mendominasi sejak start di Race kali ini. Andi Farid Izdihar (Andi Gilang), Afridza Syach, Adly M Taufik dan M Abidzia dari tim Jabar A dan B yang berada di barisan depan selalu mendapatkan perlawanan dari beberapa lawan. Di awal ada Abdul Hamid dari Kalimantan Timur, lalu Wawan Wello terus memberikan perlawanan.

Galang Hendra yang di beberapa lap akhir memimpin, langsung meninggalkan barisan belakang.  Wawan Wello dari Sulawesi Utara mampu jadi Runner up disusul oleh Afridza Syach  yang berada di posisi ketiga. Dengan hasil ini Provinsi DI Yogyakarta berhak atas medali emas di kategori 125cc beregu.


Giliran Papua Barat Sabet Emas di Kelas Bebek 150 Beregu PON Jabar XIX 2016






Setelah DIY menyabet emas di kelas 125cc beregu kini Papua Barat yang berkuasa dan menyabet emas dikelas bebek (sonic) 150 cc beregu.  Torehan emas ini berkat perjuangan pembalap mereka Richard Taroreh dan Rusman Fadhil yang mampu finish ke-2 dan ke-3 di race final Bebek 150cc Beregu. 

Sementara tim yang digadang-gadang bakal menguasai 1500cc beregu yaitu Tim DKI yang diperkuat pembalap kondang yang sudah berkecimpung di balap sport internasional  Rafid Topan Sucipto dan HA.  Yudhistira Harus puas ditempat kedua dan berhat atas perak.  karean hanya finish ke-4 dan 8. Sedangkan untuk medali perunggu sendiri diraih oleh tim Jawa Timur yang mengandalkan pembalap pemula Faisal Baharuddin dan Sakty Andre.

Tim Yamaha Indonesia Bertekad Kuasai Kelas 250 ARRC

Dunia sirkuit- Yamaha Factory Racing Indonesia (YFRI) memboyong tiga ridernya ke Asia Road Racing Championship (ARRC) di bawah bendera factory team. Ketiga rider itu adalah Imanuel Pratna, Sigit PD, Galang Hendra. YFRI akan tampil di enam seri kelas 250 cc menggeber YZF-R25.
"Imanuel, Sigit, Galang yang terbaik dipilih karena prestasi, skill dan attitude. Mereka dapat lebih meningkatkan skill, menambah pengalaman dan mencetak prestasi dengan ikut di tingkat Asia. Target kami adalah menjadi juara di ajang ini," tutur Supriyanto, Manager Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Imanuel, Sigit dan Galang akan mengikuti 6 seri ARRC. Imanuel dan Sigit punya pengalaman tampil di Asia. Terakhir keduanya ikut Suzuka 4 Hours Endurance Race dimana Imanuel jawara dan Sigit runner up. Bagi Galang ini akan jadi pengalaman perdananya di Asia. Ketiganya akan didampingi Manager Tim Yamaha Factory Racing Indonesia, Wahyu Rusmayadi, dari Divisi Motorsport YIMM.
"Senang dan bersyukur, ini tanggung jawab besar untuk melakukan yang terbaik. Bersama factory team, dukungan motor akan lebih prima, chief mekanik dari Jepang berpengalaman dan melatih rider Indonesia di Yamaha Racing Academy (YRA). Dengan R25 juga handling dan kontrol motor lebih mudah," terang Imanuel .
Sementara, Sigit di Desember tahun lalu membuktikan skill-nya menjinakkan R25 dengan memenangi kelas 250 cc Yamaha Asean Cup Race. Di ARRC kemampuannya akan diuji lagi. “Dengan skill, pengalaman dan pembelajaran dari Yamaha, saya akan berupaya semaksimal mungkin agar bisa meraih hasil terbaik di ARRC. Dengan tim pabrikan, support akan menopang perjuangan kami nanti," ucap Sigit.
Sementara pebalap muda 16 tahun, Galang Hendra, mengaku banyak belajar dari Imanuel dan Sigit. "Belajar banyak dari mereka untuk geber motor sport. Saya juga sering latihan dengan R25 di Maguwo (Yogya) dan dipercaya ikut kelas 250 cc Yamaha Asean Cup Race. Di ARRC nanti harus optimis dan percaya diri, agar bisa dapat hasil terbaik," tekad Galang.

Inilah Tiga Pebalap Terbaik Yamaha Indonesia

Dunia Sirkuit- Tiga pebalap Yamaha Indonesia, Imanuel Pratna, Sigit PD, Rey Ratukore menerima penghargaan sebagai rider terbaik pada Yamaha Rider Award 2015. Ketiganya dinilai menunjukkan prestasi yang konsisten pada rangkaian kompetisi Suzuka 4 Hours Endurance Race dan Suzuka Sunday Race tahun lalu.
"Penghargaan seperti ini mendongkrak mental rider untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Imanuel, Sigit, Rey layak menerimanya, mengingat perjuangan mereka tahun lalu. Kami berharap ini menjadi motivasi bagi pebalap Indonesia lainnya khususnya pebalap-pebalap muda Yamaha," ucap Supriyanto, Manager Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
manuel adalah juara Suzuka 4 Hours Endurance Race, Sigit PD runner up Suzuka 4 Hours Endurance Race dan Rey Retukore runner up Suzuka Sunday Race yang merupakan seleksi ke Suzuka 4 Hours Endurance Race. Namun cedera tangan menahan langkah Rey untuk tampil di Suzuka 4 Hours. Dia lalu membayarnya dengan jadi jawara kelas 250 cc Yamaha Asean Cup Race mewakili tim Indonesia.
"Hasil perjuangan saya mendapatkan penghargaan yang luar biasa ini. Makin menguatkan mental saya di tengah persaingan kompetisi yang kian ketat, apalagi di level internasional. Dukungan di luar sirkuit seperti ini dibutuhkan rider dan Yamaha telah memenuhinya khususnya buat pebalap Asia," kata Imanuel.

Crazy Joe Puas dengan Perkembangan Ducati

Dunia Sirkuit- SEPANG – Tim MotoGP Ducati menjadi buah bibir dalam tes pramusim yang berlangsung di Sepang pekan lalu. Secara mengejutkan salah satu pembalapnya, Andrea Iannone menempati urutan ketiga.
Dalam tes yang dimulai pada 4 Februari lalu itu, Ducati selalu menempatkan salah satu pembalapnya, entah Iannone atau Andre Dovizioso berada di urutan lima hingga tiga besar.
Hasil tersebut terbilang mengejutkan. Pasalnya mereka masih menggunakan motor GP 14.3, bukan GP 15 yang akan digunakan untuk musim balap 2015. Kepuasan terlihat jelas di wajah Crazy Joe –julukan Iannone.
“Saya sangat senang karena pulang dengan tes yang sangat positif. Secara konstan kami menunjukkan perbaikan. Pada beberapa sesi terakhir kami juga mencoba motor kedua untuk memastikan perkembangan ke arah yang tepat,” kata Iannone, dikutip Crash, Senin (9/2/2015).
“Kami telah bekerja keras selama tiga hari, dan saya juga senang dengan tim baru saya. Mereka telah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Sekarang saya penasaran untuk menjajal GP15 di sini. Secara keseluruhan saya puas dengan perkembangan beberapa bulan terakhir,” tuntasnya.

Aprilia Tak Melihat Melandri yang Sebenarnya

Dunia Sirkuit- NOALE – Manajer Aprilia Racing, Romano Albesiano berharap Marco Melandri mengulang kesuksesannya di MotoGP. Namun hingga saat ini, tim yang berbasis di Noale, Italia itu justru melihat keanehan pada diri Melandri.
Melandri telah mengikuti Aprilia pindah dari World Superbike ke MotoGP, di mana ia pernah bermain pada 2003-2010. Pembalap asal Italia itu telah memenangkan lima balapan MotoGP dan menjadi runner up pada 2005 bersama Honda Gresini. Kini sekembalinya ke balapan motor terpopuler dia memilih bergabung bersama Aprilia.
Sayang harapan tinggal harapan, Melandri tampil buruk pada tes pramusim yang berlangsung di Sepang lalu. Selama tiga hari di Negeri Jiran. Melandri menempati posisi 26 di hari pertama, peringkat 28 pada hari kedua, dan terakhir di hari ketiga.
"Kami sangat senang bersama Alvaro. Dia tampil cepat, konsisten, dan penuh motivasi. Dia adalah pembalap yang baik dari tim, sempurna, "kata Albesiano kepada Crash.net, Selasa (10/2/2015).
"Marco dalam kesulitan kemarin (hari ketiga) dan hari sebelumnya (hari kedua). Saya berharap dia bisa mengatur ulang sesuatu, karena kami tidak melihat Marco Melandri yang sebenarnya seperti yang saya percayai. Dan melihatnya di trek. Itu sesuatu yang aneh,” terangnya.
(fir)

Duel Sengit Dovi-Iannone di MotoGP 2015

Dunia Sirkuit- BOLOGNA – Pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat,  Ia menilai keduanya memiliki kemampuan balap yang sama.
Sejak bergabung pada 2013, Dovizioso menjadi acuan utama pabrikan Italia itu dalam pengembangan motor Desmosedici. Sementara Iannone yang merupakan pendatang baru Ducati telah menunjukkan performa signifikan sepanjang 2014 bersama Tim Satelit Pramac Ducati.
"Ducati punya tim yang sangat baik. Dovi merupakan acuan mereka. Ia mampu tampil baik dan telah mengembangkan motor mereka. Tapi, Andrea lebih kuat, lebih beringas, dan 'lapar'. Jadi, saya rasa mereka lawan setara," ungkap Pernat kepada Tuttomotoriweb, Rabu (11/2/2015).
"Dovi dan Andrea adalah pilihan yang tepat untuk Ducati. Ini pertama kalinya sebuah tim serba-Italia; pabrikan Italia, teknisi Italia, dua pembalap Italia, dan motor Italia. Sesuatu yang tak pernah terjadi di dunia balap motor," tutupnya.